Jakarta --- Sebanyak 1.517.125 peserta, atau 99,5 persen dari
total keseluruhan peserta Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas 2012 lulus.
Kelulusan tersebut diperoleh setelah menggabungkan nilai UN murni dan nilai
sekolah. Dengan demikian, sebanyak 0,5 persen, atau 7.579 siswa harus mengulang
UN tahun depan, atau ikut program kesetaraan paket C.
“Tahun lalu yang tidak lulus 0,78
persen, tahun ini berkurang menjadi 0,50 persen, atau kalau jumlahnya 7.579
siswa,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, saat menggelar
diskusi dengan media di Gedung Kemdikbud, Kamis (24/05).
Persentase kelulusan tahun ini jika
dibandingkan dengan tahun lalu meningkat sebanyak 0,28 persen. Tahun lalu,
persentase kelulusan baru 99,22 persen. Dari seluruh sekolah yang ikut ujian
nasional, 87 persen di antaranya memiliki tingkat kelulusan 100 persen.
Mendikbud menyatakan, masih ada empat sekolah yang tingkat kelulusannya nol
persen.
Untuk sekolah-sekolah tersebut akan
diberi intervensi khusus. “Itulah salah satu manfaat UN, kita bisa tahu
tindakan seperti apa yang harus dilakukan jika ada sekolah yang memang
benar-benar perlu dibantu,” katanya.
Dari hasil pemetaan nilai UN juga
diketahui, tahun ini Nusa Tenggara Timur (NTT) masih memiliki persentase
ketidaklulusan tertinggi yaitu 5,5 persen atau sebanyak 1.994 siswa, disusul
Gorontalo 4,24 persen. “Dan untuk yang persentase kelulusan tertinggi berada di
Jawa Timur, mengalahkan Bali yang dua tahun berturut-turut selalu tertinggi,”
katanya.
Rata-rata nasional tahun ini adalah
7,8. Jika dilihat dari nilai UN murni, lanjut Mendikbud, kelulusan tahun ini
adalah 96,7 persen, dan 3,3 persen tidak lulus. Ketidaklulusan tersebut
disebabkan rata-rata yang kurang dari 5,5 dan atau ada satu atau lebih mata
pelajaran yang nilainya kurang dari empat. (AR)
sippp pinter juga lumayan hehe
BalasHapus